Satu Ovarium Diangkat Karena Endometriosis
Setelah hampir 2 tahun pasca operasi pengangkatan kista ovarium plus pembersihan organ reproduksi akhirnya saya berani untuk berbagi pengalaman.
Berawal dari sakit tipus yang mengharuskan saya dirawat di salah satu rumah sakit swasta kategori terbaik di Yogyakarta, ditemani yang pada saat itu masih berstatus calon suami (kalo sekarang mah ude jadi suami 😙). Pada saat dirawat itu bertepatan dengan bulanan saya. Dan malangnya itu sakit perut yang teramat sangat (jujur selama bulanan baru kali itu sakitnya luar biasa) bahkan sampe diinfus antinyeri dosis tinggi reda pun kagak itu sakit. Hingga pagi itu dokter menyarankan untuk dilakukan usg guna mengetahui penyebab sakitnya.
Dan malam itu dilakukanlah usg. Jeng..jeng dokter radiologi yak kalo ga salah yg di bagian usg berkata ini ada kistanya diameter 5cm. Deg!!
Dan dokter kandungan yang dirujuk pun menyarankan sebaiknya untuk diangkat dan dibersihkan mengingat saya belum menikah dan pastinya harus punya anak kan ya.
Bujuk rayu ke mas casu (calon suami) untuk ga usah operasi tapi berobat alternatif aja berujung sia-sia karena beliau kekeh untuk tetap dioperasi. Dan akhirnya saya menenangkan diri untuk okelah saya dioperasi. Jadwal operasi sudah dibuat.
Kamis malam dilakukan usg terakhir untuk mengetahui posisi kista dan jenisnya.
Jeng..jeng.. Sang dokter berkata bahwa ovarium sebelah kiri harus diangkat karena pembengkakan kista dan karena jenis kistanya endometriosis dikhawatirkan jika pecah justru akan ternyata pelengketan dimana-mana.
Belum selesai kagetnya, sang dokter bilang ke mas casu untuk menguatkan hati karena untuk kasus seperti saya peluang hamilnya menjadi sangat kecil.
Ya Allah, pengen rasanya tuh ya lari dari rumahsakit ga usah jd operasi aja.
Dan esok harinya jam 10 pagi, operasi pun dilaksanakan, hasilnya ovarium kiri tetap diangkat, kista endometriosis yang tersisa dibersihkan, ovarium kanan masih dipertahankan walau kondisi tidak terlalu baik bahkan bisa dikatakan grade buruk, mioma rahim juga, dan yang pasti luka sayatan di perut yang lebar 😢.
Sekian dulu cerita pahit ketika menjelang operasi, next post akan saya ceritakan stressnya pasca operasi, sekilas tentang endometriosis untuk berbagi kepada kaum wanita, hingga nanti proses kelahiran putri cantik kami, tunggu ya 😉
Berawal dari sakit tipus yang mengharuskan saya dirawat di salah satu rumah sakit swasta kategori terbaik di Yogyakarta, ditemani yang pada saat itu masih berstatus calon suami (kalo sekarang mah ude jadi suami 😙). Pada saat dirawat itu bertepatan dengan bulanan saya. Dan malangnya itu sakit perut yang teramat sangat (jujur selama bulanan baru kali itu sakitnya luar biasa) bahkan sampe diinfus antinyeri dosis tinggi reda pun kagak itu sakit. Hingga pagi itu dokter menyarankan untuk dilakukan usg guna mengetahui penyebab sakitnya.
Dan malam itu dilakukanlah usg. Jeng..jeng dokter radiologi yak kalo ga salah yg di bagian usg berkata ini ada kistanya diameter 5cm. Deg!!
Dan dokter kandungan yang dirujuk pun menyarankan sebaiknya untuk diangkat dan dibersihkan mengingat saya belum menikah dan pastinya harus punya anak kan ya.
Bujuk rayu ke mas casu (calon suami) untuk ga usah operasi tapi berobat alternatif aja berujung sia-sia karena beliau kekeh untuk tetap dioperasi. Dan akhirnya saya menenangkan diri untuk okelah saya dioperasi. Jadwal operasi sudah dibuat.
Kamis malam dilakukan usg terakhir untuk mengetahui posisi kista dan jenisnya.
Jeng..jeng.. Sang dokter berkata bahwa ovarium sebelah kiri harus diangkat karena pembengkakan kista dan karena jenis kistanya endometriosis dikhawatirkan jika pecah justru akan ternyata pelengketan dimana-mana.
Belum selesai kagetnya, sang dokter bilang ke mas casu untuk menguatkan hati karena untuk kasus seperti saya peluang hamilnya menjadi sangat kecil.
Ya Allah, pengen rasanya tuh ya lari dari rumahsakit ga usah jd operasi aja.
Dan esok harinya jam 10 pagi, operasi pun dilaksanakan, hasilnya ovarium kiri tetap diangkat, kista endometriosis yang tersisa dibersihkan, ovarium kanan masih dipertahankan walau kondisi tidak terlalu baik bahkan bisa dikatakan grade buruk, mioma rahim juga, dan yang pasti luka sayatan di perut yang lebar 😢.
Sekian dulu cerita pahit ketika menjelang operasi, next post akan saya ceritakan stressnya pasca operasi, sekilas tentang endometriosis untuk berbagi kepada kaum wanita, hingga nanti proses kelahiran putri cantik kami, tunggu ya 😉
Comments
Post a Comment